KALPATARA.ID – Barongko, makanan suku Bugis, Sulawesi Selatan. Di balik rasa yang legit, Barongko menyimpan sebuah cerita, sehingga kue ini disebut sebagai Kue Kejujuran.
Pada zaman dahulu kala, konon keluarga kerajaan menginginkan sebuah makanan penutup yang enak tapi dengan bahan dasar yang mudah ditemukan. Lalu kemudian rakyat membuatkan makanan penutup yang terbuat dari pisang dan disajikan kepada sang raja. Ternyata keluarga kerajaan sangat menyukainya. Kala itu makanan tersebut diberi naman Barongko.
Barongko kemudian menjadi makanan penutup dalam hidangan kerajaan. Masyarakat biasa belum bisa memakannya. Lalu sang raja penasaran dengan arti nama Barongko. Kemudian warga memberi tahu raja bahwa Barongko singkatan dari “Barangku Mua Udoko ” artinya barangku sendiri yang kubungkus. Maksudnya kue tersebut dibuat dari pisang yang dibungkus daun pisang.
Disebut demikian merupakan penggambaran filosofi berupa nilai kejujuran yang harus dimiliki masyarakat bugis dalam kehidupannya. Maksudnya baik isi dan pembungkusnya dari pisang adalah apa yang terlihat diluar harus sama dengan apa yang ada di dalam.
Membungkus atau menjaga harga diri merupakan amalan yang bertujuan menjunjung harkat martabat serta nama baik diri sendiri dan keluarga.
Barongko juga disebut sebagai kue kejujuran. Sesuai dengan bentuknya apa yang membungkus sesuai dengan isinya. Manusia bertindak harus selaras dengan hati dan pikirannya. Ucapan dan perbuatan haruslah sama. Rasanya yang manis juga memiliki arti harapan akan kehidupan yang manis penuh rezeki
Orang dahulu selalu menghadirkan Barongko dalam berbagai acara adat dan istimewa. Hal tersebut lestari hingga kini. Kehadiran kue barongko sebagai pengingat agar selalu ada kesesuain antara hati dan perbuatan.
Lewat Barongko para orang tua selalu mengingatkan sejauh apapun kita melangkah tidak boleh melupakan siapa kita sebenarnya, dari mana kita berasal dan dimana kita dibesarkan.
Barongko terbuat dari pisang kepok atau uti manurung dalam bahasa bugis. Pisang kepok dipilih karena lebih mengeluarkan cita rasa manis saat dikukus. Barongko memang kue tradisional khas Bugis Makasar yang bercita rasa manis dan gurih.
Selain pisang kepok sebagai bahan utama ada juga santan, telur, gula dan nangka sebagai campurannya.. semua bahan kemudian dibungkus menggunakan daun pisang dan dikukus kurang lebih selama 30 menit. Makanan penutup Barongko lebih enak disajikan dingin.
Pada tahun 2017 Barongko resmi masuk ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda yang dilindungi undang-undang.***