KALPATARA.ID-Emotional detox atau detoksifikasi emosional mengacu pada praktik penuh kesadaran di mana kita meluangkan waktu untuk memproses emosi, pikiran, dan trauma yang belum terselesaikan dan kemarin dibiarkan begitu saja.
Kata ‘Detox’ sering merujuk pada “suatu proses atau periode waktu di mana seseorang tidak mengonsumsi atau membuang zat-zat beracun atau tidak sehat dari tubuh.” Setelah mendengar kata tersebut, kita cenderung langsung mencurigai obat-obatan terlarang, alkohol, kafein, atau nikotin. Kita bahkan mungkin berasumsi bahwa ini berkaitan dengan tren ‘diet’ terkini, tetapi jarang kita berpikir bahwa emosi dan kesehatan mental kita memerlukan detoksifikasi.
Detoksifikasi emosional mengacu pada praktik penuh kesadaran di mana kita meluangkan waktu untuk memproses emosi, pikiran, dan trauma yang belum terselesaikan dan dibiarkan begitu saja. Sama seperti makanan yang dibiarkan membusuk, trauma dan emosi yang sudah lama tertunda dapat membuat kita sangat sakit.
Alih-alih membuang semuanya ke tempat sampah dan memulai kembali, detoksifikasi emosional mendorong kita untuk mengatasi dengan baik dan sepenuhnya apa yang menyebabkan kerugian bagi kita.
Apa Tanda Kita Membutuhkan Detoksifikasi Emosional?
Apakah Anda takut untuk mengatakan kata ‘tidak’? Mungkin Anda terus-menerus berusaha memperbaiki masalah orang lain. Apakah Anda sering mendahulukan kebutuhan orang lain dibandingkan kebutuhan Anda sendiri? Dan yang terakhir, apakah Anda termasuk orang yang terlalu banyak berpikir dan kurang tidur karena hal-hal terkecil?
Jika Anda menjawab ya untuk salah satu atau semua pertanyaan di atas, maka Anda akan mendapat manfaat besar dari detoksifikasi emosional. Ada berbagai gejala mental dan fisik yang perlu dipertimbangkan ketika memikirkan tentang detoksifikasi emosional.
Anda tidak perlu menunggu sampai Anda mengalami salah satu hal ini untuk memulai detoksifikasi, sebaliknya, Anda harus bertindak cepat dan sering untuk menghindari penumpukan emosi negatif dan trauma.
Penumpukan emosi negatif juga bisa membawa dampak pada tubuh. Cek, apakah Anda merasakan tanda-tanda seperti di bawah ini?
Sakit Kepala Kronis
Sering dianggap sebagai tanda meningkatnya tingkat stres (atau perlunya pemeriksaan mata), sakit kepala yang sering dan tidak nyaman adalah tanda pasti bahwa Anda mungkin perlu melakukan detoksifikasi emosional. Hal ini sejalan dengan penurunan kadar kortisol (hormon stres) dalam darah yang dapat memicu berbagai reaksi buruk pada tubuh.
Jika sakit kepala meningkat hingga mencapai tingkat migrain, keadaannya bisa melemahkan, dan Anda mungkin akan berada di sofa atau di ruangan gelap selama beberapa hari.