KALPATARA.ID-Perhitungan kabisat digunakan untuk menyesuaikan waktu yang mekanis dari jam yang diciptakan di bumi dengan waktu astronomis. Selain hari, berkaitan dengan jam astronomis juga ada penyesuaian waktu setingkat detik, yang disebut Detik Kabisat.
Detik kabisat bekerja seperti hari kabisat yang kita lakukan pada akhir bulan Februari setiap empat tahun untuk mengimbangi fakta bahwa bumi memerlukan waktu sekitar 365,25 hari untuk mengorbit Matahari. Namun tidak seperti tahun kabisat, yang terjadi setiap empat tahun sekali, detik kabisat tidak dapat diprediksi.
Sebuah lembaga yang bernama The International Earth Rotation and Reference Systems Service mengawasi seberapa cepat planet berputar dengan mengirimkan sinar laser ke satelit untuk mengukur pergerakannya, bersama dengan teknik lainnya.
Ketika waktu yang digambarkan oleh pergerakan bumi mendekati satu detik tidak sinkron dengan waktu yang diukur oleh jam atom atau atomic clock, para ilmuwan di seluruh dunia berkoordinasi untuk menghentikan jam atom tepat satu detik, pada pukul 23:59:59 malam tanggal 30 Juni atau 31 Desember, untuk memungkinkan jam astronomi mengejar ketinggalan. Itulah yang disebut sebagai detik kabisat.
Sejarah Penambahan Pertama Detik Kabisat
Pada tahun 1961, diketahui, rata-rata hari matahari sudah satu atau dua milidetik lebih lama dari 86400 SI detik. SI adalah standar unit untuk detik. Oleh karena itu, standar waktu yang mengubah tanggal tepat setelah 86400 SI detik, seperti International Atomic Time (TAI), akan semakin mendahului standar waktu yang terkait dengan rata-rata hari matahari, seperti Universal Time (UT).
Sejak detik kabisat pertama ditambahkan pada tahun 1972, para ilmuwan telah menambahkan satu detik setiap beberapa tahun. Jumlah tersebut bertambah secara tidak teratur karena rotasi bumi tidak menentu. Hal terjadi karena periode percepatan dan perlambatan yang terjadi di planet ini selama jutaan tahun.
Penambahan detik kabisat dari waktu ke waktu untuk memastikan jam kami mencerminkan rotasi bumi seakurat mungkin. Kecepatan rotasi planet kita pada porosnya berfluktuasi setiap hari, dan sedikit melambat seiring berjalannya waktu.
Dengan menambahkan satu detik ekstra pada penghitungan waktu, kita secara efektif menghentikan jam pada detik tersebut agar Bumi berkesempatan untuk mengejar ketinggalan.
Menambahkan detik kabisat akan menghasilkan satu menit dengan 61 detik—dan satu hari menjadi 86.401 detik, bukan 86.400 seperti biasanya.
Namun sekitar satu dekade terakhir, rotasi bumi telah melambat. Belum ada penambahan sejak tahun 2016, dan planet kita saat ini berputar lebih cepat dibandingkan setengah abad sebelumnya. Para ilmuwan tidak yakin mengapa hal ini terjadi.
Waktu Jakarta, penyesuaian sebelumnya terjadi pada Minggu, 1 Januari 2017, 06:59:60.
Dilansir dari Time and Date, pada bulan Januari 2024, Layanan Sistem Rotasi dan Referensi Bumi Internasional (IERS) mengumumkan bahwa “Tidak ada detik kabisat yang akan diperkenalkan pada akhir Juni 2024.”
Kemungkinan tanggal berikutnya adalah 31 Desember 2024. Namun, rotasi bumi relatif cepat akhir-akhir ini, sehingga kecil kemungkinannya akan ada penambahan dalam waktu dekat.
Detik kabisat merupakan sebuah upaya kecil untuk membuat bumi tetap terhubung dengan langit. Membuat manusia untuk mengingat keterhubungan ini.