KALPATARA.ID- Seperti kita ketahui kemasan produk yang kita gunakan, umumnya menghasilkan sebagian besar sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah. Dan banyak bahan konvensional seperti plastik, styrofoam dan film multilapis sulit atau tidak mungkin dapat didaur ulang.
Kemasan yang membungkus, menampung, dan mengangkut makanan dan pakaian yang kita gunakan telah terbukti berdampak besar terhadap lingkungan.
Pentingnya produk kemasan yang ramah lingkungan, menjadikan para produsen merespoans dengan solusi kemasan baru yang inovatif dan ramah lingkungan.
Kemasan berkelanjutan ini tentunya memiliki beragam kebaikan khususnya pada kemasan makanan. Makanan yang dikemas menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dapat menjaga makanan tetap segar dan aman.
Kalpatara merangkum beberapa inovasi kemasan dan produk ramah lingkungan beserta contoh brand dunia yang menggunakannya saat ini:
Kemasan Berbahan Compostable Bio-Based Materials
Compostable Bio-Based Materials merupakan bahan nabati yang dapat dibuat dari kompos. Konsep ini menjadi alternatif terbarukan dibandingkan kemasan konvensional yang berasal dari bahan bakar fosil.
Barang-barang seperti: wadah, tas, dan pembungkus berbahan serat yang terbuat dari limbah pertanian seperti bambu, jerami gandum dan tebu.
Brand seperti Loliware (Perusahaan Riset Bioteknologi asal Amerika Serikat) yang membuat sedotan, perkakas, dan cangkir kompos dari rumput laut.
Sementara Tipa (Produsen Kemasan berbasis Kompos asal Israel) ini membuat kemasan fleksibel yang sangat fungsional menggunakan bahan nabati yang hilang saat dikomposkan.
Demikian halnya dengan Perusahaan Origin Materials (Perusahaan bahan karbon negatif asal Amerika Serikat) yang menciptakan bahan berbasis bio untuk menggantikan lapisan plastik dalam kantong dan film fleksibel.
Bahan-bahan yang bersumber dari sumber terbarukan memberikan sifat penghalang yang diperlukan dan tidak akan meninggalkan mikroplastik berbahaya saat pengomposan.
Kemasan Berbahan Jamur
Ecovative (Perusahaan Biotektologi asal Amerika Serikat) telah berhasil menciptakan kemasan pelindung menggunakan mycelium (bagian vegetatif penyusun jamur, yang terdiri dari benang-benang halus).
Mycelium ini ditanam di sekitar cetakan dalam bentuk kemasan yang diinginkan, secara alami mengikat produk sampingan pertanian seperti batang jagung dan sekam.
Kemasannya dicetak tahan lama namun sepenuhnya dapat dibuat kompos.
Setelah digunakan, tanah tersebut terurai menjadi tanah kaya nutrisi yang dapat menyuburkan pekarangan rumah atau pertanian.
Ecovative menawarkan alternatif pengganti polistiren, plastik, dan styrofoam dengan bahan jamur terbarukan.