Di tahun 80an, data produksi sorgum tidak tercatat secara nasional. Namun bisa ditelusuri jika menengok ke daerah per daerah. Ditambah lagi, beberapa daerah mengenali sorgum dengan nama lokal, sehingga memberikan kesulitan tersendiri dalam pendataannya.
Di Jawa, sorgum dikenali dengan nama gandrung atau cantel. Di Nusa Tenggara sorgum lazim dikenal dengan nama peta mina, mesak atau jagung solor. Orang Melayu menyebutnya battari sementara di Bugis orang mengenalnya sebagai bata. Sementara di Makassar disebut batar
Di Sunda, sorgum dikenal dengan agung cetrik, gandrung, gandrum, degem, kumpay. di Minangkabau dikenal sebagai jaguĕng garai, gandun. Madura mengenali sebagai jhaghung bulir atau oncèr. Sumba menyebutnya dengan wataru hamu.
Jika orang Bali menyebutnya sebagai buleleng atau jagung gembal, orang Sawu menyebutnya sebagai terau hawu. Orang Batak kenal sorgum dengan nama jaba bĕngkok. Orang Flores menyebut sorgum sebagai sela.
Pengenalan sorgum dengan nama-nama lokal menandai lamanya waktu bagi pelaku pertanian berkenalan dengan sorgum.
Nusa Tenggara Timur memiliki hubungan yang lebih erat dengan sorgum. Terlihat dari adanya upacara khusus tanam dan panen dan mewarisi legenda Jedo Pare yang mengorbankan dirinya untuk kemakmuran keluarga dari bencana paceklik. Dari pengorbanan Jedo Pare di atas batu ceper, darahnya mengaliri kebun milik keluarga dan keesokan harinya di kebun tumbuh berbagai tanaman pangan, salah satunya adalah sorgum.
Baca Juga: Nusantara Code 3 Nyi Pohaci Hadir
Legenda yang dipercaya oleh masyarakat NTT dan diyakini hingga hari ini. Maka setiap kali akan musim tanam atau panen mereka selalu menancapkan bambu dan menyiapkan batu ceper sebelum pembibitan. Pun saat musim panen tiba, hasil panen ditempatkan di atas batu ceper tersebut sebagai penghormatan terhadap Jedo Pare.
Pengembangan sorgum bukan lagi pengenalan baru pada tanaman ini, melainkan kembali pada pengetahuan pangan masa lalu di bumi Indonesia, beserta kebudayaan yang mengiringinya.***
Penulis: Reza Fahlevi | Editor: Lisa Sastrajendra