KALPATARA.ID – Mantari Bondar adalah sebutan penjaga adat yang bertugas menjaga sumber air dan hutan di Sumatra Utara. Mantari Bondar merupakan warisan tradisi leluhur masyarakat Sumatra Utara khususnya desa Hatabosi yang telah lebih dari satu abad berlangsung.
Kearifan Lokal Mantari Bondar menghasilkan konservasi air yang sangat bermanfaat bagi kehidupan dan pertanian masyarakat di empat desa Hatabosi.
Wilayah Hatabosi merupakan gabungan empat nama desa yang ada di kecamatan Marancar, Sumatra Utara, yakni Desa Haunatas, Desa Tanjung Rompa, Desa Bonan Dolok dan Desa Siranap.
Mantari Bondar adalah mandat menjaga konservasi air dan hutan di kawasan desa Hatabosi. Konservasi air yang ada di desa Hatabosi juga merupakan bagian dari kawasan yang termasuk cagar alam Sibual-buali yang dilindungi pemerintah.
Kearifan lokal ini merupakan tradisi turun temurun yang telah berusia lebih dari satu abad. Mantari Bondar memilki aturan adat yang mengikat masyarakat sekitar desa Hatabosi dalam menjaga hutan dan sumber air.
Berawal dari Perpindahan Marga Antar Wilayah
Dikutip dari berbagai sumber, Mantari Bondar awalnya dilakukan oleh Pasaribu bersaudara yakni leluhur marga Pasaribu yang datang ke desa Haunatas yang saat itu masih termasuk kecamatan Marancar dan dikuasai Raja Luat Marancar yang bermarga Siregar.
Raja Luat Marancar kemudian mengizinkan Pasaribu bersaudara untuk tinggal disana dengan syarat salah seorang dari mereka mesti menikahi putrinya dan memeluk agama islam. Daerah Marancar itu sendiri sebenarnya telah ditinggalkan oleh warga bermarga Siregar karena kekeringan.
Namun kemudian keluarga Pasaribu berhasil menemukan sumber air yang besar di tengah hutan gunung Sibual-bual. Sumber air tersebut mampu memenuhi kebutuhan air hingga mengairi sawah masyarakat sekitar.
Tidak berhenti hanya dengan menemukan sumber air, Pasaribu bersaudara juga bergotong royong membentuk jalan kecil yang dibangun selama 14 bulan dengan cara memahat tebing batu setinggi 4 meter sepanjang 41 meter ditengah hutan tersebut agar aliran air dapat mengalir ke warga.
Berangkat dari sejarah tersebut Mantari Bondar harus berasal dari marga Pasaribu. Meski demikian seorang Mantari Bondar dipilih secara hukum adat dan disepakati oleh keempat desa.
Tugas Mantari Bondar
Tugas berat yang diembannya memastikan sumber air terus mengalir dan terjaga. Tak hanya air, ia juga menguasai perlindungan hutan dari pembalakan liar maupun pengrusakan. Mantari Bondar juga memiliki tugas memastikan hukum adat berjalan dan dilaksanakan oleh keempat desa.
Dalam pelaksanaanya Mantari Bondar membawahi delapan Penjago Bondar. Penjago Bondar akan melakukan tugas sebagai pembersih saluran air dan memastikan saluran air berjalan lancar. Dari jabatan ini menghasilkan konservasi air di Sumatra Utara khususnya desa Hataboasi yang mampu mengairi lebih dari 3000 hektar sawah setiap harinya.***