Wana Krti
Hutan adalah paru-paru dunia, sumber oksigen juga merupakan supermarket alami yang menunjang kehidupan manusia seluruh dunia. Di dalam hutan, juga terdapat sumber-sumber air.
Data menunjukkan, otal hilangnya hutan primer tropis pada tahun 2023 mencapai 3,7 juta hektar, setara dengan hilangnya hampir 10 lapangan sepak bola per menit. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan sebesar 9% dibandingkan tahun 2022, angka pada tahun 2023 hampir sama dengan angka pada tahun 2019 dan 2021.
Secara statistik, Indonesia menempati urutan kedua dalam aktivitas deforestasi, di bawah Brasil. Hal ini ditanggapi secara obyektif, pertama Indonesia dan Brasil adalah wilayah yang memiliki luasan hutan tropis terbesar di dunia. Yang kedua, deforestasi di Indonesia juga banyak terkait dengan pembangunan infrastruktur dan investasi internasional.
Pembangunan yang berkelanjutan merupakan landasan penting untuk memandang hutan bukan sebagai sumber daya semata, melainkan dipandang sebagai sumber dalam arti yang sesungguhnya, sehingga menempatkan hutan tidak dipandang sebagai daya, melainkan sebagai sesuatu yang esensial. Dengan begitu, kesadaran penggunaannya menjadi berbeda.
Wana Krti mengingatkan manusia akan kelestarian hutan adalah bagian dari laku kemuliaan.
Dhanu Krti
Dhanu Krti berarti laku dalam memuliakan sumber air. Pada berbagai masyarakat tradisi, terutama di Bali, sumber air ditempatkan dalam posisi yang esensial.
Di Bali, agama Hindu juga banyak disebut sebagai agama tirta (air). Berbagai yadna menggunakan air sebagai sarana penyucian.
Ritual-ritual dengan menggunakan air, sistem sosial yang menjaga air yang dimiliki masyarakat adat hari ini belum juga memberikan penguatan pada kesadaran seluruh manusia akan pentingnya air. Ada situasi yang tidak berimbang terjadi. Di satu tempat yang mendapat keberlimpahan air memperlakukan air tanpa berpikir keberlanjutan. Di tempat lain, hampir 703 juta orang tidak memiliki akses terhadap air – sekitar 1 dari 10 orang di dunia – dan lebih dari 2 miliar orang tidak memiliki layanan air minum yang aman.
Akses terhadap air bersih memiliki kaitan dengan hilangnya sumber-sumber mata air akibat kerusakan lingkungan.
Sungai sebagai sumber kehidupan, dimana mengalir air dari mata air-mata air di pegunungan, begitu mencapai perkotaan telah kehilangan maknanya. Kesadaran pentingnya sungai sudah sangat tereduksi. Dahulu, rumah-rumah yang dibangun dekat sungai menempatkan sungai berada di depan rumah. Sekarang, kita melihat tata letak sungai ditempatkan di bagian belakang rumah. Dengan kesadaran ruang yang terakhir ini, akan menempatkan sungai sebagai tempat pembuangan.
Dhanu Krti mau memperingatkan hal ini kepada manusia. Laku mulia terhadap air meliputi segenap aspek perilaku manusia sehari-hari.