Dilansir dari situs PBB, pesan utama Hari Air Sedunia 2024 adalah sebagai berikut:
- Air dapat menciptakan perdamaian atau memicu konflik. Ketika air langka atau tercemar, atau ketika masyarakat kesulitan mendapatkan akses, ketegangan dapat meningkat. Dengan bekerja sama dalam bidang air, kita dapat menyeimbangkan kebutuhan air setiap orang dan membantu menstabilkan dunia.
- Kemakmuran dan perdamaian bergantung pada air. Ketika negara-negara mengatasi perubahan iklim, migrasi massal, dan kerusuhan politik, mereka harus menempatkan kerja sama air sebagai inti rencana mereka.
- Air dapat membawa kita keluar dari krisis. Kita dapat memupuk keharmonisan antara masyarakat dan negara dengan bersatu dalam penggunaan air yang adil dan berkelanjutan – mulai dari konvensi PBB di tingkat internasional, hingga tindakan di tingkat lokal.
Krisis Air Bersih Dunia
Dilansir dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut krisis air semakin menjadi ancaman serius dan harus jadi perhatian seluruh negara. Menurutnya, perubahan iklim menyebabkan terganggunya siklus hidrologi, sehingga memicu terjadinya krisis air.
Terus meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca yang berdampak pada meningkatnya laju kenaikan temperatur udara, mengakibatkan proses pemanasan global terus berlanjut, dan berdampak pada fenomena perubahan iklim.
Fenomena ini, akan terus berlanjut apabila laju peningkatan emisi Gas Rumah Kaca tidak dikendalikan atau ditahan, dan menyebabkan semakin cepatnya proses penguapan air permukaan.
Sehingga mengakibatkan ketersediaan air semakin cepat berkurang di suatu lokasi belahan bumi. Namun sebaliknya terjadi hujan yang ekstrem di lokasi atau belahan bumi yang lain.
Akibatnya ketersediaan air permukaan dan air tanah yang makin berkurang. Hal ini tentunya akan memengaruhi ketersediaan air bersih di berbagai belahan bumi.
World Meteorological Organization (WMO) pada tahun 2022 yang lalu melaporkan, bahwa kekeringan dan kelangkaan air telah melanda Eropa, Amerika Utara Barat, Amerika Selatan Barat, Mediterania, Sahel, Amerika Selatan, Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Timur, Asia Selatan, Australia Tenggara dan berbagai wilayah lain di planet ini. Namun, pada saat yang sama, banjir juga terjadi Easton Sahil, Pakistan, Indonesia, hingga Australia Timur.