KALPATARA.ID- Papua Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Dengan keanekaragaman hayati Papua Barat yang melimpah dan lingkungan yang masih alami,wilayah ini diperuntukkan sebagai konservasi.
Data Keanekaragaman hayati Papua Barat yang terdiri dari 4,6 juta kawasan konservasi perairan dan 90% wilayahnya yang masih berupa hutan. Yang sampai dengan saat ini, Papua Barat terus berupaya menjaga kelestarian makhluk hidup dan menerapkan pembangunan yang berkelanjutan.
Keanekaragaman Hayati Papua Barat Tertinggi di dunia
Sebagai provinsi yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati ini. Papua Barat memiliki jumlah spesies binatang maupun tumbuhan yang telah ditemukan peneliti.
Dari sisi botani, 99 ahli botani yang berasal dari 19 negara berbeda mengungkapkan bahwa Papua Barat memiliki 13.634 spesies tumbuhan. Jumlah ini 2.000 kali lipat dibanding jenis flora yang ada di Madagaskar, pulau dengan keanekaragaman tumbuhan tertinggi kedua di dunia.
Oleh karena itu, pelestarian dan konservasi sumber daya alam menjadi fokus utama di Papua. Hal ini juga menjadikan Papua sebagai satu-satunya pulau di Asia Tenggara yang memiliki spesies endemik yang tiada tandingannya di Asia Tropis.
Para ilmuwan percaya bahwa daratan yang lebih luas memberikan keanekaragaman habitat karena lokasinya di persimpangan antara Asia Tenggara, Australia, dan Pasifik.
Khusus spesies laut, wilayah ini memiliki lebih dari 1700 spesies ikan dan 600 spesies batu karang.
Keragaman Flora Endemik Papua Barat
Provinsi Papua Barat membentang seluas 143.076 kilometer. Provinsi Papua Barat yang terletak di Kepala Burung Kasuari itu berkontribusi sebesar 8,12 persen terhadap luas hutan hujan tropis di Indonesia.
Kekayaan bentang alam tersebut menciptakan pelbagai ekosistem unik di Papua Barat. Tingkat keragaman flora di pulau ini juga dibarengi dengan tingkat endemisitas yang tinggi, yakni sebanyak 68%.
Sebut saja sagu. Walau tumbuh di luar Papua, tapi tumbuhan satu ini telah menjadi makanan pokok masyarakat Papua sejak 50.000 tahun lalu. Bahkan, bagi banyak suku di Papua, sagu bukan hanya makanan pokok, melainkan sebagai sumber pengetahuan dan sistem religi.
Selain sagu, ada juga buah merah (Pandanus conoideus), buah endemik papua yang kaya zat antioksidan. Ada juga Areca unipa sejenis pinang yang ditemukan pada 2014 dan hanya ditemukan di Papua Barat.
Serta juga ada jenis anggrek jenis Bulpophyllum wiratnoi yang ditemukan pada 2018 di hutan hujan dataran rendah Sorong, Papua Barat.