4. Guyana (Amerika Selatan)
Negara yang terletak di pantai utara Amerika Selatan ini secara geografis dikelilingi oleh hutan hujan Amazon. Guyana mengklaim telah mencapai net zero emission pada tahun 2021 dan berencana untuk mengurangi emisi hingga 70% pada tahun 2030.
Barangkali bukan suatu yang muluk-muluk bagi Guyana. Sebab, menurut Strategi Pembangunan Karbon Guayan 2030, 18 juta hektare hutan negara tersebut menyimpan lebih dari 19,5 gigaton karbon dioksida.
5. Madagaskar (Afrika Timur)
Dikelilingi oleh Samudera Hindia, Pulau Madagaskar terletak di lepas pantai timur Afrika dan bergantung pada pertanian dan perikanan sebagai hasil ekonomi utamanya.
Kendati saat ini merupakan net zero emitter, deforestasi skala besar telah menyebabkan seperempat tutupan kanopi hutan negara tersebut menghilang sejak tahun 2000, menurut Global Forest Watch. Jika hal tersebut terus berlanjut, Madagaskar akan menjadi penghasil karbon dioksida bersih pada tahun 2030.
6. Panama (Amerika Tengah)
Dalam KTT Iklim COP26 di Glasgow, Panama bergabung dengan Suriname dan Bhutan membentuk aliansi negara-negara negatif karbon, menyerukan dukungan perdagangan dan penetapan harga karbon dan mendorong upaya yang lebih besar untuk mencapai nol bersih.
Panama berencana merestorasi 50.000 hektare hutan nasional, yang akan menyerap sekitar 2,6 juta ton CO2 ekuivalen pada tahun 2050.
7. Suriname (Amerika Selatan)
Negara kecil dari kawasan Amazon ini termasuk dalam negara paling kaya hutan di dunia dengan kerapatan kanopi menutupi 93% daratannya.
Suriname merupakan negara tutupan hutan tinggi dan deforestasi rendah yang menyumbang 0,01% emisi GRK global. Hal tersebut membuat Suriname dianggap sebagai negara negatif karbon, karena hutannya yang melimpah menyerap lebih banyak karbon.
Hutan Suriname diketahui menyerap miliaran ton CO2 dan mendukung keanekaragaman hayati yang kaya, yang mendorongnya membentuk kemitraan kredit karbon untuk mengimbangi emisi dan membantu melestarikan ekosistem hutannya.
Itulah 7 negara yang telah berhasil mencapai net zero emission. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Karena Indonesia juga menjadi salahsatu negara yang sudah meratifikasi Paris Agreement.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan prinsip utama dan road map terkait net zero emission. Untuk itu, tentu sangat jelas Indonesia membutuhkan sinergitas seluruh stakeholders untuk mencapai net zero emission seperti 7 negara diatas.***