KALPATARA.ID-Suhu permukaan laut global memecahkan rekor selama 365 hari berturut-turut pada minggu kedua Maret 2024 ini. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan ilmuwan internasional, perubahan iklim dapat mendorong ekosistem laut melampaui titik kritis.
Setiap hari, selama 12 bulan terakhir, suhu permukaan laut dunia memecahkan rekor.
Suhu permukaan laut rata-rata saat ini sekitar 1.25℉ atau 17.08333℃ lebih tinggi dibandingkan suhu pada tahun 1982-2011. Hal ini dicatat oleh Climate Reanalyzer dari Universitas Maine. Ini adalah anomali besar yang dapat berdampak signifikan terhadap cuaca dan ekosistem.
Dari grafik di bawah ini, terlihat bagaimana suhu permukaan laut tidak pernah turun dari rekor terpanas sejak Maret 2023.
Awal bulan ini, Organisasi Meteorologi Dunia mengumumkan bahwa El Nino, pola iklim alami yang terkait dengan pemanasan Samudera Pasifik, telah mencapai puncaknya. Ada kemungkinan 80% bahwa El Niño akan memudar sepenuhnya antara bulan April dan Juni, meskipun demikian dampak El Nino akan terus berlanjut.
Dalam pernyataan resminya, Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo, mengatakan El Nino berkontribusi menjadikan tahun 2023 sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat, meskipun penyebab utamanya adalah emisi bahan bakar fosil.