KALPATARA.ID-Hujan yang datang dari langit, dengan waktu dan musim alam semesta, dimanifestasikan dalam banyak legenda-legenda di dunia. Dan diantara kisah-kisah legenda itu menyertakan pula sang penguasa hujan, disebut sebagai Dewa atau Dewi Hujan yang hidup dalam kosmologi dan sistem kepercayaan masyarakat lampau.
Menariknya, Dewa Hujan ini tidak hanya ada di beberapa wilayah saja. Hujan memang turun ke semua ceruk bumi, tetapi kita akan melihat, budaya-budaya di semua benua yang kita kenal saat itu memiliki kepercayaan terhadap Dewa Hujan. Kita telusuri sosok-sosok Dewa atau Dewi Hujan dari berbagai belahan dunia, mulai dari Afrika, Asia, Oceania, Australia, Amerika hingga Eropa.
Zeus dan Hyades-Yunani
Di antara dewa-dewa Yunani Kuno, Zeus sering dianggap sebagai dewa cuaca Yunani, karena ia dikaitkan dengan petir, dan juga dewa langit dan guntur.
Zeus mengendalikan segala sesuatu di langit termasuk guntur, kilat, hujan, cuaca, angin, salju, dan hampir semua hal di wilayahnya. Inilah alasan mengapa Zeus sangat terkenal digambarkan memegang petir. Oleh karena itu Zeus adalah dewa dengan banyak talenta dan peran.
Dalam menjalankan perannya yang banyak, Zeus dibantu juga oleh pasukan bidadari hujan, Hyades yang bertugas membuat air hujan. Mereka dikategorikan sebagai nymphs, dan jumlah mereka banyak.
Meskipun secara struktur kadewatan, para Hyades ini berada di bawah Zeus, tetapi mereka telah mendapat tempat di dalam kepercayaan Yunani. Sehingga, orang-orang Yunani percaya bahwa terbit dan terbenamnya gugus bintang Hyades secara heliakal selalu disertai dengan hujan.
Mbaba Mwana Waresaa-Zulu
Menurut Legenda Zulu, Mbaba Mwana Waresa tinggal di langit dalam sebuah rumah dengan warna pelangi dan itulah mengapa ia juga dikenal sebagai Lady Rainbow. Saat guntur menggelegar, yang dia lakukan hanyalah memainkan bongo, saat dia memberkati tanah dengan hujan yang sangat dibutuhkan.
Mbaba Mwana Waresa yang dikelilingi oleh simbol-simbol seperti pelangi dan genderang suci, melambangkan hubungan antara alam duniawi dan alam ketuhanan, serta ritme detak jantung penciptaan.
Ia juga dipercaya sebagai penjaga alam. Dalam perannya ini, ia menekankan hidup selaras dengan lingkungan dan melambangkan pertumbuhan, pembaruan, dan keterhubungan.
Mbaba Mwana Waresa mewujudkan kekuatan feminin, energi pengasuhan, dan kebijaksanaan yang diperoleh dari menopang kehidupan. Kaitannya dengan hujan, perannya dalam menopang kehidupan terletak pada bagaimana hujan dapat menghidupi kehidupan tanah dan penghuninya.