KALPATARA.ID-Rabu Pon Wuku Sungsang dilahirkan di dalam balutan alam hari Rabu yang menenangkan. Tetapi apakah memang demikian watak kelahirannya?
Hari dan pasaran Rabu Pon merupakan gabungan dari hari saptawara yang berjumlah tujuh, dengan pasaran pancawara yang berjumlah enam. Hari Rabu dalam bahasa Jawa halus disebut juga Buda, yang merujuk pada planet Bumi.
Kelahiran hari Rabu disebut mewarisi lakuning bumi. Seperti bumi yang rendah hati dan senantiasa memberi. Kelahiran hari Rabu diberkahi dengan kecukupannya dalam hal sandang dan pangan.
Meskipun seperti bumi yang welas asih, namun jangan kaget jika welas asihnya juga termasuk kritik yang tak pernah disembunyikannya. Ia bisa dengan gamblang menyampaikan pendapatnya tanpa ditutupi. Jika baik, ia tak segan memuji. Demikian pula jika tidak berkenan di hatinya, ia akan sampaikan dengan terbuka, tanpa dipendam.
Kelahiran pasaran Pon, termasuk dalam karakter yang tak mudah dipuaskan. Temperamennya bisa tinggi, terutama pada orang terdekatnya. Namun, bersama dengan amarahnya, bisa hadir banyak wejangan darinya.
Kehidupan kelahiran Pon sangatlah sederhana. Ia cenderung menjadi vegetarian dan bukan tipikal yang suka bepergian jauh.
Jika digabungkan, kelahiran Rabu Pon merupakan pribadi yang rajin dalam bekerja. Baginya, kerja adalah sebuah karya. Wataknya adalah seorang yang perhitungan akan semua hal yang ia lakukan. Terutama yang perempuan. Karena inilah, langkah-langkahnya dilakukan dengan mempertimbangkan semua risiko.
Hatinya lurus, cenderung kaku dalam pemikiran. Jika bertemu dengan kelahiran Rabu Pon, watak sejatinya adalah teguh dalam pikiran dan tindakan. Tak mudah digoyah.
Di dalam naungun Wuku Sungsang, Dewa Gana sebagai pelindungnya, memberikan berkah ilmu pengetahuan yang tajam dalam pikiran kelahiran Rabu Pon. Kelahiran Rabu Pon dapat menyeimbangkan kelemahan Wuku Sungsang dalam hal boros keuangan, menjadi lebih hati-hati karena perhitungannya dalam segala hal.
Dalam perhitungan neptu kelahiran manusia, perhitungannya bertemu dengan angka 10, kemudian dikurang 7, menjadi 3. Angka 3 ini dilambangkan dengan karakter Satriyawibawa, yang berarti ia akan seringkali berpapasan dengan hal-hal yang menguntungkan dirinya.
Jika dihitung dari neptu hari dan pasaran, maka akan bertemu dengan angka 14. Angka ini melambangkan kehidupan manusia yang serba tangkas, apapun bisa dikerjakan, cepat belajar. Meskipun banyak mendapatkan rejeki, angka 14 membawa kelahiran yang sederhana, tidak mengobral kemewahan.***