KALPATARA.ID– Laksamana Mengamuk merupakan salah satu minuman khas Riau yang terbuat dari buah kuweni sebagai bahan utamanya. Buah tersebut adalah varian buah mangga yang mempunyai nama latin Mangifera odorata.
Begitu mendengar nama minuman ini, tentunya kita akan penasaran seperti apa dan bagaimana asal usul minuman Laksamana Mengamuk ini.
Kuweni sendiri merupakan jenis pohon buah keluarga mangga-manggaan yang masih berkerabat dekat dengan bacang. Tumbuhan ini memiliki buah yang harum dan daging buah yang lembut.
Meskipun masuk varian buah mangga, tetapi karakteristik buah tersebut berbeda dengan mangga pada umumnya. Pasalnya, buah ini mempunyai tekstur lebih berserat daripada mangga.
Di Riau, Laksamana Mengamuk menjadi salahsatu minuman favorit saat buka puasa sebagai pelepas dahaga selama seharian berpuasa.
Asal Usul Es Laksamana Mengamuk
Asal usulnya dari adanya konflik sebuah keluarga seorang laksamana yang mengamuk di perkebunan kuweni dan perkebunan tersebut merupakan milik seorang tuan tanah.
Diketahui laksamana tersebut mengamuk lantaran istrinya dibawa lari oleh sang pemilik kebun.
Sejak istrinya dibawa kabur, kemarahan Sangaksamana pun makin menjadi-jadi. Dia terlihat sudah tenggelam oleh emosinya sendiri dan sangat naik pitam. Saking tingginya amukan laksamana, ia meraih pedang lalu menebaskan semua pepohonan kuweni yang ada disitu.
Para warga sekitar melihatnya jadi ketakutan dan tidak berani untuk menghentikan tindakan laksamana tersebut.
Marahnya laksamana terus menjadi-jadi sampai akhirnya perkebunan kuweni tersebut hancur semua karena ia yang menebaskan semua pepohonannya sampai rata. Setelah puas melampiaskan kemarahannya, laksamana pun akhirnya pulang.
Para warga sekitar memandangnya masih sedikit ketakutan. Tapi setelah sosok laksamana itu menghilang dari pandangan warga, mereka semua langsung berbondong-bondong mendatangi lahan perkebunan kuweni yang berantakan itu.
Ternyata mereka mau mengambil buah-buahan kuweni yang berjatuhan tadi. Setiap warga pun memunguti buah-buah kuweni untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing. Namun, warga jadi bingung harus diapakan semua buah kuweni ini.
Untungnya ada salah seorang wanita yang berpendapat sebaiknya dijadikan sebagai minuman segar.
Akhirnya, sebagian besar buah-buah kuweni diolah dengan santan kelapa, gula merah, serta bahan pelengkap lainnya. Setelah jadi, hasil minumannya dibagi-bagikan kepada warga desa setempat. Mereka sangat menyukainya.
Lalu mereka pun menyebutnya Laksamana Mengamuk. Dan akhirnya minuman khas tersebut semakin populer di Riau sampai saat ini.***