Pakistan
Perempuan Pakistan berdandan untuk Idul Fitri dengan pakaian tradisional mereka yaitu shalwar kameez. Baju lebaran ini mengadopsi budaya setempat.
Kata bahasa Inggris kameez berasal dari bahasa Arab qamīṣ.
Kombinasi kata bahasa Inggris shalwar kameez adalah bahasa internasional yang berasal dari bahasa Urdu; menurut Patrizia Anesa, penulis Lexical Innovation in World Englishes: Cross-fertilization and Evolving Paradigms, “Salwar-kameez. … juga dapat digambarkan sebagai internasionalisme mengingat asal usulnya (Urdu). Proses pembentukan kata ini didasarkan pada kombinasi dari dua elemen yaitu dua pakaian (celana longgar dan tunik atau kemeja) dan merupakan pakaian khas Asia Selatan dan Tengah.”
Shalwar dan kameez diperkenalkan ke Asia Selatan ketika umat Islam tiba di utara pada abad ke-13: awalnya dikenakan oleh wanita Muslim, penggunaannya secara bertahap menyebar, menjadikannya gaya daerah, terutama di wilayah Asia Selatan.
Saat wanita mengenakan shalwar-kameez, mereka biasanya mengenakan selendang panjang atau selendang yang disebut dupatta di sekitar kepala atau leher.
Di Asia Selatan, dupatta juga digunakan sebagai bentuk kesopanan. Dupatta mengaburkan kontur tubuh bagian atas dengan melewati bahu. Bagi wanita Muslim, dupatta adalah alternatif yang tidak terlalu ketat dibandingkan cadar atau burqa.
Bagi wanita Sikh dan Hindu, dupatta berguna saat kepala harus ditutup, seperti di kuil atau di hadapan sesepuh. Di mana pun di Asia Selatan, versi pakaian modern telah berkembang. Shalwar dikenakan di bagian bawah pinggang. Dan kameez lebih pendek, belahan lebih tinggi, garis leher dan garis belakang lebih rendah, dan dengan atau tanpa lengan yang dipotong.