KALPATARA.ID-Menjelang berakhirnya bulan suci Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia mulai mempersiapkan perayaan tahunan Idul Fitri. Idul Fitri ditandai dengan penampakan hilal Syawal. Di saat ini, baju lebaran menjadi salah satu hal yang disiapkan.
Banyak umat Islam yang merayakannya dengan berdandan dan mengenakan baju lebaran terbaik mereka di hari Idul Fitri dan pergi keluar untuk bertemu teman dan kerabat. Idul Fitri adalah tradisi terkenal dari sejarah Islam dan juga ditandai dengan Sunnah. Nabi Muhammad (SAW) diketahui mengenakan jubah terbaiknya.
Setiap budaya mempunyai gaya dan selera berpakaiannya masing-masing yang mungkin berbeda dari pribadi ke pribadi. Di negara-negara yang memiliki penduduk muslim juga mengadopsi budaya mereka ke dalam baju lebaran.
Kalpatara mengajak pembaca untuk berkeliling dunia dan melihat bagaimana baju lebaran di berbagai negara:
Palestina
Perempuan Palestina mengenakan pakaian tradisional dengan sulaman benang merah yang rumit dan dihiasi cermin kecil. Gaun itu dikenal dengan nama Thobe.
Dikutip dari Adara, Thobe Palestina sudah ada sejak abad ke-19. Kerajinan sulam merupakan produk khas dari desa-desa di Palestina. Pada pra-Nakba pada tahun 1948, pakaian tersebut diproduksi di Acre dan Ascalon, di mana kedua wilayah tersebut menjadi pusat ekspor ke Levant dan Irak.
Setelah 1948, kegiatan sulam-menyulam menjadi berkembang pesat. Setiap penyulam mulai memiliki gaya dan keunikannya tersendiri dalam membuat sulaman. Hal ini dikarenakan sulaman Thobe menggambarkan campuran budaya di Palestina.
Terdapat berbagai motif yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain di Palestina, seperti:
- Motif Yerusalem yang terbuat dari beludru ungu yang disulam dengan benang-benang emas;
- Motif Ramallah yang identik dengan pola bunga perpaduan benang merah dan hitam;
- Motif Jaffa yang terkenal dengan desain pohon jeruk;
- Motif Hebron yang identik dengan kain tinta hitam yang didesain salib Fallahi multiwarna serta adanya cetakan daun, bunga, dan batang pohon;
- Motif Gaza yang dikenal dengan pola timbul dengan unit geometris besar;
- Motif Yerikho yang dicirikan dengan bordir lebih dari 8 di sepanjang lengan yang dilipat dalam beberapa lapisan;
- Motif Nablus dengan desain gaun bordir dalam warna merah, hijau, dan dasi hijau dengan selendang;
- Motif Bethlehem terbuat dari sutra berwarna cerah yang dicirikan oleh intensitas bordir di bagian kerah.
Desain Thobe pernah dijadikan sebagai gerakan Intifada dengan sulaman senjata api, merpati, dan bunga-bunga pada 1980-an. Perempuan Palestina juga pernah menenun motif peta dan warna negara mereka saat tentara-tentara Israel menyita bendera Palestina dalam berbagai aksi unjuk rasa.
Bagi perempuan Palestina, Thobe tidak hanya sekadar busana, tetapi membawa pesan makna, menunjukkan identitas budaya dan jati diri mereka.