KALPATARA.ID- Kalender Tika adalah benda yang umumnya terbuat dari kayu untuk melihat hari, rerahinan (peringatan hari-hari suci) dan menentukan dewasa ayu (hari baik). Yaitu dengan menggunakan berbagai tanda khusus sebagai menentukan periode hari baik tersebut.
Kalender Tika juga sering disebut dengan kalender kuno yang digunakan oleh umat Hindu di Bali. Kalender Tika juga menjadi tatanan wariga yang memuat wuku dan wewaran yang dituliskan dalam bentuk simbol-simbol.
Untuk membaca Kalender Tika diperlukan pengetahuan tentang Ilmu Wariga dan pemahaman terhadap tanda-tanda khusus berupa gambar atau simbol yang ditampilkan pada Tika tersebut.
Sistem Penanggalan pada Kalender Tika
Bentuk dasar dari Tika adalah gambar dari 30 kolom wuku dan 7 baris yang menggambarkan 7 hari panjang masing-masing wuku. Tujuh hari dalam gambar dasar wuku tersebut merupakan rumah dari pada Saptawara, wewaran yang siklusnya 7 hari.
Salah satu tujuan dari pada pembuatan Tika adalah untuk memudahkan menemukan beragam wewaran atau gabungan wewaran dalam pawukon atau wuku. Oleh karena itu, jumlah simbol yang dicantumkan dibatasi.
Sementara dalam penentuan padewasan (waktu) pada Tika, didasari dengan pengetahuan tentang rumus pedoman waktu sesuai dengan rumusannya.
Dalam Ilmu Wariga, termuat pedoman pedewasan berdasarkan wewaran, berdasarkan pawukon, berdasarkan tanggal-panglong (perhitungan hari setelah purnama), berdasarkan sasih (masa atau bulan), dan berdasarkan dauh (waktu baik acara ritual).
Keberadaan Tika yang hanya memuat wewaran (ritme hari), pawukon (siklus waktu) dan ingkel (daftar pantangan dalam periode tertentu). Maka penentuan padewasan pada Tika hanya terbatas pada dewasa (hari yang tepat) yang berdasarkan wewaran, pawukon dan ingkel.
Sedangkan padewasan yang berdasarkan tanggal, sasih, dan dauh tidak tercantumkan.
Secara umum, bagian Tika terdiri dari kolom 30 wuku yang terletak di bagian atas. Kemudian di bagian samping terdapat delapan baris. Tujuh baris hari atau Saptawara dan baris kedelapan merupakan Ingkel.
Meski demikian, penggunaannya tidak dapat dipisahkan dari penggunaan kalender Saka. Bentuk Tika pun bervariasi, ada yang terbuat dari kayu, kertas dan kain. Variasi ini juga bisa dilihat dari tulisan yang terpampang.
Ada Tika yang hanya menggunakan simbol-simbol tertentu, ada yang hanya menggunakan suku kata atau alfabet, juga ada yang terdiri dari penggabungan simbol, suku kata dan alfabet.